Friday, November 13, 2009

Jeruk Sambas



Anda pasti tahu dengan Jeruk Pontianak... Ternyata jeruk Pontianak bukanlah Jeruk yang berasal dari Pontianak. Lalu mengapa dinamakan jeruk Pontianak?



Jeruk Pontianak yang sering kita dengar ternyata berasal dari Tebas, Kab. Sambas. Mungkin karena agar mudah diingat, dinamakanlah Jeruk Pontianak.

Pada masa tahun 90an, jeruk Pontianak mencapai masa kejayaannya. Karena sangat melimpahnya hasil panen jeruk pada saat itu, harga pun menjadi anjlok drastis. Petani pun mengalami masalah dalam menjual hasil panen mereka, sebab para penyalur disribusi pemasaran jeruk tidak ada yang berani untuk menampung / membeli jeruk petani dikarenakan masalah harga tersebut.

Akhirnya,jeruk sambas di monopoli oleh BMC, perusahaan milik keluarga Soeharto pada masa itu.

Namun kini, jeruk sambas kembali bangkit. Sejak tahun 2000, tanaman jeruk kembali menghijau. Areal kebun pertanaman jeruk di Kabupaten Sambas sebagian besar berupa hamparan. Sebelum ini, pola penyebaran pertanaman jeruk terpencar. Namun demikian, adanya program rehabilitasi telah mengubah pola pertanaman menjadi lebih terkonsolidasi dalam satu kawasan.Sebagian besar dari kebun yang ada saat ini merupakan kebun jeruk rakyat yang dimiliki oleh petani ataupun kelompok tani. Sebagian kecil diantaranya termasuk kebun yang dimiliki oleh perusahaan swasta.

Perusahaan swasta yang telah mengembangkan kebun jeruk di Kabupaten Sambas diantaranya adalah PT. Mitra Jeruk Lestari (MJL) dan PT. Mitra Rimba Kalimantan Agro (MRKA atau SMA). Kedua perusahaan tersebut berlokasi di Kecamatan Tebas.

PT. Mitra Jeruk Lestari merupakan salah satu swasta yang mengembangkan industri tolahan dalam skala menengah. Selain itu, juga terdapat beberapa industri minuman berbahan baku jeruk yang berskala rumah tangga.



Jika anda berkunjung ke Sambas, Jangan lupa untuk merasakan Jeruk Sambas.



Selengkapnya...

Bubur Pedas





Jika kita berkunjung ke Kalbar,tidak syah rasanya jika tidak mencicipi makanan khas dari daerah Sambas yang terkenal itu,yaitu BUBUR PEDAS ..mmm..mmm..enak sekali!!! apalagi bagi yang menyukai sayuran pasti akan rindu dan rindu masakan ini lagi. Tetapi agak sulit menemukan menu bubur pedas di Pontianak,saya pun kurang mengerti kenapa makanan seenak dan mengandung banyak gizi ini seolah kalah dengan makanan2 lain sejenis seperti bakso, atau bakmi???




Mendengar Bubur Pedas, yang terbayang adalah bubur yang pasti rasanya sangat pedas.. Sebenarnya, Bubur Pedas hanya istilah makanan khas dari Sambas yang terbuat dari aneka macam sayuran tradisional seperti Pakis, Daun Kunyit, Daun Kesum ( semacam kemangi ), Kacang Panjang, hingga pelengkapnya seperti Teri, Kacang tanah, dsb.

Bubur Pedas berbahan dasar Beras yang digoreng tanpa minyak,dan dihaluskan kemudian di campur kelapa yang diparut, kemudian ditumbuk halus jadi satu, kemudian di campur dengan sayur-sayuran ‘wajib’ Bubur Pedas.

Jika anda berkunjung ke Sambas, Jangan lupa untuk mencicipi Bubur Pedas. Karena ada pepatah Sambas yang mengatakan Anda belum ke Sambas bila anda belum mencicipi Bubur Pedas.

Jelaslah bahwa Bubur Pedas Bubur menjadi salah satu ‘icon’ Sambas, karena sesungguhnya Bubur Pedas adalah makanan khas dari Sambas.
Selengkapnya...

Gelar, Sebutan Penghormatan dan Jabatan di Kesultanan Sambas

* Seluruh Sultan Sambas disamping mempunyai nama batang tubuh juga mempunyai nama gelaran seperti Raden Sulaiman bergelar Sultan Muhammad Shafiuddin I, Raden Ishaq bergelar Sultan Abubakar Tajuddin II dan lainnya.
* Sultan dengan sebutan penghormatan: Sri Paduka al-Sultan Tuanku (gelar Sultan) ibni al-Marhum (nama dan gelar bapak), Sultan dan Yang di-Pertuan Sambas, dengan panggilan Yang Mulia.

* Sultan yang mengundurkan diri dari Tahta mempunyai sebutan kehormatan "Yang Dipertuan Sultan" dan menggunakan nama gelarannya sewaktu menjadi Sultan misalnya : Yang Dipertuan Sultan Muhammad Shafiuddin II.
* Permaisuri: Sri Paduka Ratu (gelar).
* Putra Mahkota (Pewaris Resmi Kerajaan) mempunyai sebutan kehormatan "Sultan Muda" atau "Pangeran Ratu" atau "Pangeran Adipati" namun tidak mempunyai gelar, jadi langsung kepada nama batang tubuhnya / panggilannya. Putra Mahkota ini biasanya dipilih dari anak laki-laki sulung dari Permaisuri yang disebut dengan nama "Anak Gahara".
* Anak Sulung Sultan dari istri bukan Permaisuri mempunyai sebutan kehormatan "Pangeran Muda".
* Dibawah Sultan Sambas terdapat 4 Jabatan Wazir dengan sebutan kehormatan "Pangeran" dan mempunyai nama gelaran yaitu : Wazir I bergelar Pangeran Bendahara Sri Maharaja, Wazir II bergelar Pangeran Paku Negara, Wazir III bergelar Pangeran Tumenggung Jaya Kesuma dan Wazir IV bergelar Pangeran Laksmana. Keempat Wazir ini diketuai oleh Wazir I (Pangeran Bendahara Sri Maharaja)dan keempatnya harus berasal dari kerabat dekat Sultan Sambas dan mempunyai nasab yang sama.
* Dibawah Wazir terdapat Menteri-Menteri Kerajaan dengan sebutan kehormatan "Pangeran" yang diantaranya bergelar Pangeran Cakra Negara, Pangeran Amar Diraja dan lainnya.
* Dibawah Pangeran terdapat Chateria Kerajaan dengan sebutan kehormatan "Pangeran" namun tidak mempunyai nama gelaran jadi langsung kepada nama batang tubuhnya / panggilannya.
* Anak-anak dari Pangeran, Pangeran Ratu atau Pangeran Adipati dan Pangeran Muda semuanya mempunyai sebutan kehormatan "Raden".
* Anak-anak dari Raden mempunyai sebutan kehormatan "Urai". "Urai" dapat kemudian menjadi "Raden" tetapi dengan suatu pengangkatan secara resmi oleh Sultan.


Selengkapnya...

Template by : kendhin x-template.blogspot.com